Skip to main content
728

Al-Quran dalam Angka

https://renaldhaque.blogspot.co.id/2017/06/al-quran-dalam-angka.htmlMembaca Al-Quran merupakan amalan yang dianjurkan dalam islam, karena Al-Quran merupakan kalam ilahi yang membacaya merupakan sebagian dari ibadah kepada-Nya. Allah menurunkan Al-Quran dengan segala rahasianya, kita sebagai manusia hanya bisa memahami dan mengidentifikasi dari luaran saja.
Selama ini kita hanya mengetahui Al-Quran terdiri dari 30 Juz atau 114 Surah, dan tidak memperhatikan berapa banyak jumlah ayatnya keseluruhan dan hurufnya. Dari surah Al-Fatihah, Al-baqarah hingga surah An-Naas terdapat 6666 ayat. Jika dilihat dari ayatnya, maka ayat yang menjadi "tengah" dari Al-Quran adalah QS Asy-Syuara' ayat 32.
فَأَلۡقَىٰ عَصَاهُ فَإِذَا هِىَ ثُعۡبَانٌ۬ مُّبِينٌ۬
Sedangkan jumlah huruf dalam Al-Quran tentulah banyak, dan kita sebagai orang awam tidak menyadarinya. Para ulama memiliki perbedaan dalam perihal jumlah huruf Al-Quran. Perbedaan ini dikarenalan metode penghitungan huruf yang berbeda pula. Huruf yang di-tasydid dan huruf alif setelah tanda baca panjang (mad) atau tanwin adalah contohnya. Hal ini mengakibatkan selisih pendapat berbeda sangat jauh secara kuantitas.
  • Menurut Abdullah bin Katsir dari Imam Mujahid, Quran terdiri dari 321.180 huruf. 
  • Berbeda dengan Atho' bin Yasar yang menghitung 323.015 huruf. 
  • Penghitungan yang dilakukan ulama atas perintah Gubernur Hajjaj menyimpulkan jumlah 340.740 sebagai jumlah ayat Al-Quran. Adapun bagian 'tengah' dari Al-Quran jatuh pada huruf ف  pada lafad  وليتلطف  (Surat al-Kahfi ayat 19)
  وَكَذٰلِكَ بَعَثۡنٰهُمۡ لِيَتَسَآءَلُوۡا بَيۡنَهُمۡ‌ ؕ قَالَ قَآٮِٕلٌ مِّنۡهُمۡ كَمۡ لَبِثۡتُمۡ ؕ قَالُوۡا لَبِثۡنَا يَوۡمًا اَوۡ بَعۡضَ يَوۡمٍ‌ ؕ قَالُوۡا رَبُّكُمۡ اَعۡلَمُ بِمَا لَبِثۡتُمۡ ؕ فَابۡعَثُوۡۤا اَحَدَكُمۡ بِوَرِقِكُمۡ هٰذِهٖۤ اِلَى الۡمَدِيۡنَةِ فَلۡيَنۡظُرۡ اَيُّهَاۤ اَزۡكٰى طَعَامًا فَلۡيَاۡتِكُمۡ بِرِزۡقٍ مِّنۡهُ وَلۡيَتَلَطَّفۡ وَلَا يُشۡعِرَنَّ بِكُمۡ اَحَدًا
  • Dalam pembukaan Hasyiyahnya, Imam Showi menjelaskan bahwa Al-Quran terdiri dari 1.025.000 huruf. Jumlah ini sesuai dengan jumlah tangga menuju surga yang mana jarak antar anak tangga seluas pejalanan 500 tahun, maka bagian "tengah" dari Al-Quran adalah pada kalimah
    لَّقَدۡ جِئۡتَ شَيۡـًٔ۬ا نُّكۡرً۬ا
    yang merupakan bagian dari QS Al-Kahfi ayat 74. Huruf   ن  dari lafal نكرا  termasuk setengah awal dari Al-Quran, sedangankan huruf  ك  bagian dari setengah kedua.
Adapun jumlah kata dalam Al-Quran adalah 77.439 kata menurut Fadl bin Syadzan dari keterangan Atho' bin Yasar.

http://renaldhaque.blogspot.co.id/2017/06/al-quran-dalam-angka.html
Surah al-Kahfi dan Keterangan Hizib di sampingnya
Secara tauqifi (ketentuan Allah) Al-Quran terdiri dari 114 surah yang urutannya tersusun dari Surah Al-Fatihah, Al-Baqarah hingga Surah An-Naas. Namun selain pembagian surah, kita juga mengenal "juz". Secara kebahasaan "juz" berarti bagian-bagian. Selain juzz, ketika kita melakukan tadarus Al-Quran, kita sangat familiar dengan hizib, nishfu (1/2), tsulutsah (1/3), rubu' (1/4) dan lainnya. Pembagian dalam juz tersebut bukanlah pembagian berdasarkan makna maupun topik bahasan dalam ayatnya.
Pembagian tersebut dilakukan untuk memudahkan pembaca mengetahui posisi ia membaca Al-Quran.  Al-Quran dibagi menjadi 30 juz atas perintah Gubernur Al-Hajjaj bin Yusuf Ats-saqofy yang merupakan pencetus pembukuan Al-Quran dalam sejarah Islam. 1 juz dibagi lagi ke 10 bagian usyur (1/10), 4 bagian rubu', 3 bagian tsulutsah dan 2 bagian nishfu. Meskipun tidak dibagi pada masa Nabi maupun Khulafa'ur Rosyidin, namun pembagian yang dilakukan oleh Gubernur Irak saat itu mengacu pada keterangan sahabat yang hafal Al-Quran.
Bagi para pembacanya, pembagian ini difungsikan untuk mengetahui sudah sampai mana bacaan dalam suatu juz. Selain itu pembagian ini sangat bermanfaat bagi para hafidz Al-Quran dalam menguasai dan menghafal Al-Quran. Sebagai orang awam, kita bisa memprogram target bacaan Al-Quran dengan memanfaatkan pembagian ini. Contohnya, kita menargetkan 1,5 juz dalam 1 hari sehingga dapat mengkhatamkan Al-Quran dalam 20 hari, kita baca 1 bagian tsuluts tiap-tiap selesai sholat.

Wallahu a'lam

Post a Comment

0 Comments

Nasab Nabi Muhammad SAW

Nasab Nabi Setelah itu aku berkata: Dia adalah junjungan kita, Nabi Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib. Abdul Muthollib memiliki nama asli Syaibatul Hamdi yang dipuji karena perilaku-perilakunya yang luhur itu . Ia putra Hasyim, yang nama sebenarnya ‘Amr, putra Abdi Manaf, yang nama sebenarnya Mughirah, yang keluhuran itu dicitrakan kepadanya karena kemuliaan nasabnya. Ia merupakan putra Qushay. Qushay memiliki nama sebenarnya Mujammi’. Disebut Qushaiy (jauh) karena jauhnya ia berkelana ke negeri Qudha‘ah yang amat jauh. Hingga akhirnya Allah Ta‘ala mengembalikannya ke tanah haram (suci) dan terhormat, lalu Allah menjaganya dengan baik. Ia putra dari Kilab. Kilab memiliki nama Hakim, putra Murrah, putra Ka‘ab, putra Luayy, putra Gholib, putra Fihr. Fihr bernama asli "Quraisy." Kepadanya lah dinasabkan semua suku Quraisy. Sebagaimana pendapat banyak orang, di atasnya lagi adalah dari Kabilah Kinanah. Fihr adalah putra Malik, putra Nadhr, putra Kinanah, putra Khuzai

Mengapa disebut Nuzulul Quran?

Kita sering mendengar istilah نزول القرأن (baca: nuzulul quran), dan kita sama-sama memahaminya sebagai malam pertama kali al-Quran diturunkan pertama kali sebagai wahyu kepada Nabi Muhammad SAW. Kitapun sepakat merayakan napak tilas nuzulul quran pada tiap malam 17 Ramadlan. Hal itu bersumber dari surat al-Qodr ayat pertama dan al-Baqarah ayat 185 إِنَّآ أَنزَلۡنَـٰهُ فِى لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ (١) شَہۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدً۬ى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَـٰتٍ۬ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِ  Para ulama dalam tafsirnya sepakat bahwa kata ganti pada ayat pertama surah al-Qodr merujuk pada al-Quran, bukan kitab samawi lainnya. Ini dikarenakan keagungan dan urgensi dari al-Quran sehingga disebutkan dalam bentuk dlomir/ kata ganti. Tetapi mengapa masyhur dengan sebutan nuzulul quran نزول القرأن , dan bukan inzalul quran إنزال القرأن agar sesuai dengan kata dasar anzala أنزل seperti dalam ayat tersebut? Nuzul dan bentuk derivatifnya Kita pahami te

Perjalanan Pembukuan Al-Quran

Ketika kita membaca Al-Quran cetakan manapun, tak terbayang bagaimana kitab suci yang awalnya berupa lampiran-lampiran di dedauanan, kulit ternak dan kain, namun sekarang telah terkodifikasi dalam bentuk buku yang memudahkan kita umatnya untuk membacanya. Ini dikarenakan kebijaksanaan Allah menurunkan Al-Quran bertahap dan berangsur-angsur (Baca: Al-Quran; yang Pertama dan yang Terakhir ). Al-Quran yang ada di tangan kita sekarang telah melalui perjalanan panjang yang berliku-liku selama kurun waktu lebih dari 1390 tahun. Hal yang indah dan menakjubkan adalah dalam masa itu keotentikan Al-Quran tetap terjamin, karena Allah-lah yang menjamin langsung dan diabadikan dalam QS.AL Hijr ayat 9 اِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا الذِّكۡرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰـفِظُوۡنَ “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan adz-Dzikr (Al-Quran), dan kamilah yang akan menjaganya” Sejarah yang melatarbelakangi Al-Quran dari masa khulafaur Rasyidin hingga sekarang melibatkan tokoh-tokoh yang ditakdirkan Allah se
728