Skip to main content
728

Al-Quran; yang Pertama dan yang Terakhir

Surat Pertama dan terakhir

Sebagaimana dikatakan dalam Surat Al-Qodr, bahwasanya Al Quran diturunkan pada malam Lailatul Qodar secara utuh, dan kemudian diturunkan kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur selama 23 tahun sesuai kejadian dan kebutuhan yang dihadapi umat islam waktu itu.
Allah menurunkan Al Quran tidaklah dimulai dari surat Al-Baqoroh layaknya urutan seperti sekarang, karena nyatanya Al-Quran diturunkan di sebelum nabi Hijrah sebanyak 83 ayat, yang kemudian diklasifikasikan dalam Surat Makkiyyah, dan sebanyak 31 surat Madaniyyah karena diturunkan setelah beliau Hijrah.
Hikmah diturunkannya Al-Quran secara berangsur ialah menyelesaikan dan menjelaskan pada umat islam yang kala itu guna melawan hujjah (argumen) para kaum kafir. Beberapa hukum yang dijelaskan dalam Al-Quran juga bertahap,diturunkan  melalui tahap paling ringan dan mudah bagi kaum islam, karena jumlah pemeluk islam kala itu masih minoritas.
Kita tentu mengetahui bahwa wahyu yang pertama kali turun kepada nabi bukanlah surah Al-Baqoroh, melainkan 5 ayat awal dari surat Al-Alaq. Ulama menjelaskan betapa indahnya Allah memberikan ilmu dasar kepada Nabi Muhammad SAW yang saat itu menyendiri dan mencari Tuhan sejati. Surah Al-Alaq tidak menjelaskan rinci dzatullah, hanya menjawab pertanyaan Nabi Muhammad tentang ketuhanan.
Menanggapi wahyu terakhir yang diturunkan pada nabi, ulama memiliki perbedaan pendapat. Berdasarkan hadits dari para shohabat, ada yang meriwayatkan surah Al-Ankabut, surah Al-Mu'minun, ada pula yang berppendapatlah Surah Al-Muthofifin lah yang terakhir.  Adapun Surah Madaniyyah pertama ialah Surat Al-Baqoroh, sedangkan surah Al-Maidah adalah surat terakhir dari surah-surah Madaniyyah.

Ayat pertama dan Terakhir

Secara mutlak, ulama sependapat bahwa ayat 1-5 dari surah Al-Alaq adalah ayat pertama diturunkan.
ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ (١) خَلَقَ ٱلۡإِنسَـٰنَ مِنۡ عَلَقٍ (٢) ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ (٣) ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ (٤) عَلَّمَ ٱلۡإِنسَـٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ (٥)
Sedangkan ayat 281 dari surah Al-Baqarah yang berbunyi
وَٱتَّقُواْ يَوۡمً۬ا تُرۡجَعُونَ فِيهِ إِلَى ٱللَّهِ‌ۖ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفۡسٍ۬ مَّا ڪَسَبَتۡ وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُونَ (٢٨١)
adalah ayat terakhir penutup wahyu Allah kepada Nabi Muhammad SAW.

Wallahu a'lam

Post a Comment

0 Comments

Nasab Nabi Muhammad SAW

Nasab Nabi Setelah itu aku berkata: Dia adalah junjungan kita, Nabi Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib. Abdul Muthollib memiliki nama asli Syaibatul Hamdi yang dipuji karena perilaku-perilakunya yang luhur itu . Ia putra Hasyim, yang nama sebenarnya ‘Amr, putra Abdi Manaf, yang nama sebenarnya Mughirah, yang keluhuran itu dicitrakan kepadanya karena kemuliaan nasabnya. Ia merupakan putra Qushay. Qushay memiliki nama sebenarnya Mujammi’. Disebut Qushaiy (jauh) karena jauhnya ia berkelana ke negeri Qudha‘ah yang amat jauh. Hingga akhirnya Allah Ta‘ala mengembalikannya ke tanah haram (suci) dan terhormat, lalu Allah menjaganya dengan baik. Ia putra dari Kilab. Kilab memiliki nama Hakim, putra Murrah, putra Ka‘ab, putra Luayy, putra Gholib, putra Fihr. Fihr bernama asli "Quraisy." Kepadanya lah dinasabkan semua suku Quraisy. Sebagaimana pendapat banyak orang, di atasnya lagi adalah dari Kabilah Kinanah. Fihr adalah putra Malik, putra Nadhr, putra Kinanah, putra Khuzai

Mengapa disebut Nuzulul Quran?

Kita sering mendengar istilah نزول القرأن (baca: nuzulul quran), dan kita sama-sama memahaminya sebagai malam pertama kali al-Quran diturunkan pertama kali sebagai wahyu kepada Nabi Muhammad SAW. Kitapun sepakat merayakan napak tilas nuzulul quran pada tiap malam 17 Ramadlan. Hal itu bersumber dari surat al-Qodr ayat pertama dan al-Baqarah ayat 185 إِنَّآ أَنزَلۡنَـٰهُ فِى لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ (١) شَہۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدً۬ى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَـٰتٍ۬ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِ  Para ulama dalam tafsirnya sepakat bahwa kata ganti pada ayat pertama surah al-Qodr merujuk pada al-Quran, bukan kitab samawi lainnya. Ini dikarenakan keagungan dan urgensi dari al-Quran sehingga disebutkan dalam bentuk dlomir/ kata ganti. Tetapi mengapa masyhur dengan sebutan nuzulul quran نزول القرأن , dan bukan inzalul quran إنزال القرأن agar sesuai dengan kata dasar anzala أنزل seperti dalam ayat tersebut? Nuzul dan bentuk derivatifnya Kita pahami te

Perjalanan Pembukuan Al-Quran

Ketika kita membaca Al-Quran cetakan manapun, tak terbayang bagaimana kitab suci yang awalnya berupa lampiran-lampiran di dedauanan, kulit ternak dan kain, namun sekarang telah terkodifikasi dalam bentuk buku yang memudahkan kita umatnya untuk membacanya. Ini dikarenakan kebijaksanaan Allah menurunkan Al-Quran bertahap dan berangsur-angsur (Baca: Al-Quran; yang Pertama dan yang Terakhir ). Al-Quran yang ada di tangan kita sekarang telah melalui perjalanan panjang yang berliku-liku selama kurun waktu lebih dari 1390 tahun. Hal yang indah dan menakjubkan adalah dalam masa itu keotentikan Al-Quran tetap terjamin, karena Allah-lah yang menjamin langsung dan diabadikan dalam QS.AL Hijr ayat 9 اِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا الذِّكۡرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰـفِظُوۡنَ “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan adz-Dzikr (Al-Quran), dan kamilah yang akan menjaganya” Sejarah yang melatarbelakangi Al-Quran dari masa khulafaur Rasyidin hingga sekarang melibatkan tokoh-tokoh yang ditakdirkan Allah se
728